Saturday, March 19, 2016

Beras Mengandung Logam Berat Beredar Luas, Wagub Tolak Tarik Dari Pasaran

Selama 3 hari terakhir ini masyarakat dihebohkan oleh pemberitaan beredar luasnya beras yang mengandung logam berat. Sebelumnya diketahui bahwa beras asal Kecamatan Seginim, Bengkulu Selatan yang positif mengandung logam berat masih beredar di pasaran. Hal ini tentunya sangat meresahkan masyarakat.

Namun, walaupun berita mengenai hal tersebut semakin santer di masyarakat, tidak membuat Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu menarik peredaran beras tersebut di pasaran. Pihak Pemprov Bengkulu tetap bersikukuh membantah serta menolak untuk menarik beras tersebut dari pasaran.

Beras Mengandung Logam Berat
Ilustrasi beras

Wakil Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah malah menyatakan beras asal Segini itu masih layak konsumsi. Padahal hasil uji laboratorium pangan di Surabaya jelas-jelas menyatakan bahwa beras asal Kecamatan Seginim itu mengandung zat Cadmium (CD) yang jauh diatas ambang batas yang bisa diterima tubuh manusia.

"Kita tidak akan menariknya dari peredaran, saya yakin masih aman dikonsumsi," ujar Rohidin Jumat 18 Maret 2016).


Rohidin juga menyatakan bahwa pihaknya akan mencari second opinion dengan melakukan uji sampel beras lagi di laboratorium yang berbeda dan akan mengirimkan contoh beras dari beberapa lokasi di sekitar Kecamatan terdekat dengan Seginim.

"Ini dilakukan untuk memastikan bahwa tidak seluruh beras yang berasal dari sentra produksi beras lokal terbesar di Provinsi Bengkulu itu tidak semuanya mengandung logam berat," tegas Rohodin.

Sebelumnya, Badan Ketahanan Pangan (BKP) Provinsi Bengkulu yang menemukan kadungan logam atau Cadminium di dalam beras hasil produksi petani yang tergabung dalam 2 Gapoktan Kecamatan Seginim Bengkulu Selatan melalui hasil uji lab yang dilakukan BKP Bengkulu

Sedangkan dalam hasil uji lab yang dilakukan pada laboratorium pangan Surabaya itu menemukan ambang batas minimum kandungan logam sebanyak 0,365%. Angka itu jauh melebihi angka toleransi kandungan logam yang bisa diterima tubuh manusia sebanyak 0,050%.

Kepala BKP Provinsi Bengkulu Muslih menyebutkan, ancaman penyakit kanker, jantung, dan ginjal membayangi warga yang sudah belasan tahun mengonsumsi beras dari wilayah Kecamatan Seginim tersebut.

"Delapan item kandungan zat yang dikaji untuk beras seginim semuanya, bagus kecuali kadar Cadmium yang tujuh kali lipat di atas ambang toleransi," jelas Muslih pada Rabu 16 Maret 2016.

Kesembilan kandungan zat yang dikaji pada laboratorium Surabaya tersebut di antaranya, Bentazone (MRL 0.1; RL 0.0010; Result ND), Carbaryl (MRL 5; RL 0.010; Result ND), Carbendazim (MRL 2; RL 0.010; Result ND), Chlorpyrifos (MRL 0.5; RL 0.010; Result ND), Fipronil (MRL 0.01; RL 0.002; Result ND), Imidacloprid (MRL 0.1; RL 0.010; Result ND), Residual Chlorine (MRL-; RL 1.00; Result ND), Cadmium (MRL-;RL 0.050; Result 0.365), Lead (Pb) (MRL -; 0.100; Result ND). Hasil uji lab iniditandatangani langsung oleh Laboratory Director Suwidji Wongso.

Bagaimana Pak Wagub, masih belum cukupkah bukti-bukti tersebut?
(Liputan 6, Republika, Harian Terbit)

No comments:

Post a Comment