Thursday, September 15, 2016

Galaxy Note 7 Membuat Pemilik Samsung Kehilangan Nilai Kekayaan Secara Fantastis Dalam Waktu Singkat

Raksasa industri smartphone nomor 1 di dunia, Samsung mengalami kerugian besar akibat hal yang tidak pernah disangka-sangka sebelumnya oleh mereka dimana mereka mengalami “kesialan” dari produk unggulan yang mereka banggakan.

Petinggi Samsung, Lee Kun Hee, mengalami kehilangan nilai kekayaan dalam jumlah masif dalam waktu singkat akibat masalah produk Samsung yang terbaru yaitu Galaxy Note 7.

Samsung Galaxy Note 7 (photo: Digital Trends)

Gara-gara masalah Galaxy Note 7 ini, kekayaan Lee Kun Hee berkurang hampir 1,2 miliar dollar AS atau setara Rp 15,7 triliun dalam waktu dua hari saja. Ini semua akibat nilai saham Samsung di bursa saham Seoul terperosok hampir 11%. Nilai saham Samsung terus mengalami penurunan sejak Jumat 9 September 2016 waktu Korea Selatan.

Anjloknya nilai saham Samsung ini dipicu oleh insiden terbakarnya beberapa unit ponsel Galaxy Note 7 ketika dan setelah diisi dayanya.

Para pemangku kepentingan di Amerika Serikat lantas meminta pengguna untuk menonaktifkan perangkat ponsel yang baru diluncurkan pada Agustus 2016 lalu itu saat diisi daya karena risiko terbakar.

Otoritas penerbangan FAA bahkan melarang keras penggunaan dan pengisian baterai Galaxy Note 7 selama dalam penerbangan walaupun dalam kondisi flight mode dan dalam keadaan mati saat diisi daya selama di dalam pesawat. Larangan ini juga diterapkan di Indonesia oleh maskapai penerbangan Garuda Indonesia, Lion Air, Air Asia, dan Sriwijaya Air.

Walaupun menderita karena nilai sahamnya melorot drastis, hal ini tidak menggoyahkan Lee Kun Hee untuk tetap berada pada poisisi nomor 1 sebagai orang terkaya di Korea Selatan. Kekayaan Lee mencapai  US$ 13,5 milia (kira-kira Rp 176,8 triliun).

Akibat insiden yang cukup memalukan ini, Samsung menarik 2,5 juta unit ponsel Galaxy Note 7 setelah menerima laporan ponsel baru itu meledak saat atau setelah diisi dayanya. Bahkan Samsung secara resmi menyatakan bahwa mereka akan memberikan kompensasi kepada konsumen yang sudah terlanjur memiliki perangkat tersebut atau sudah terlanjur melakukan pre-order.
(Bloomberg, Kompas)

No comments:

Post a Comment